SEBUAH
NAMA SEBUAH CERITA
Sebuah nama sebuah
cerita. Sepenggal kalimat yang memiliki makna yang sangat luas, dimana
didalamnya terdapat kisah yang menarik untuk diungkap.
Ini adalah perjalanan
hidup saya yang bermimpi untuk menjadi seseorang. Berasal dari keluarga
sederhana, saya menjalani hidup dengan apa adanya, tidak ada kebanggaan dan
kemewahan, hanya sebuah rumah panggung dan sebidang tanah yang kecil, itulah
harta yang saya miliki. Tapi dibalik semua itu, saya mmiliki harta yang tak
ternilai harganya, yaitu keluarga yag sangat menyayangi dan selalu memberikan
semangat untuk terus maju.
Tidak ada rotan akar
pun jadi. Tanpa kebanggaan dan kemewahan, tidak membuat saya patah semangat
untuk mengejar mimpi saya, karena di dunia ini tidak ada yang tidak mingkin,
semua bisa terjadi asalkan kita sungguh-sungguh dan terus berjuang untuk
mengejar mimpi itu insyaAllah dengan izin Allah semuanya akan terjadi.
Nama saya ahmad
hidayat, biasa dipanggil ahmad, lahir di Sukabumi tanggal 25 November 1992,
anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak kecil saya adalah anak yang aktif,
kegiatan sehari-hari saya adalah bermain, bermain dan bermain, itulah hobi
saya. Sempat pada suatu hari, saya bermain ke sebuah gunung bersama dua orang
teman saya menuju ke suatu tempat yang
terdapat air terjun, menyusuri hutan, sungai dan pedesaan. Sampailah kami ke
tempat yang kami tuju, namun setibanya
dilokasi, kami hanya bisa bengong dan terdiam melihat keindahan air terjun itu.
Dengan perlahan-lahan kami mendekati air terjun tersebut untuk mandi. Setelah kami
dekati, ternyata ada sekelompok orang yang sedang mandi, akhirnya kami
mengurungkan niat untuk mandi di air terjun itu. Tidak lama kenudian,
orang-orang itupun selesai, kamipun bersiap-siap untuk mandi. Saat mau mandi
kami merasa heran, karena ternyata orang-orang itu membawa senjata yang
disimpan di tasnya. Untungnya orang-orang itu baik, kalau jahat bisa-bisa kami
ditembak, waduuh..! bahaya tuh.
Tidak lama kemudian,
kami memutuskan untuk pulang karena waktu sudah sore dan perjalanan yang kami
tempuh juga jauh. Dalam perjalanan pulang, kami melewati sebuah area persawahan
yang dekat dengan perkebunan, didekat sawah itu terdapat sebuah pohon mangga
yang buahnya sangat banyak, tanpa ragu lagi kamipun menghampiri pohon itu dan
mulai menyusun rencana dan membagi tugas, dua orang teman saya bertugas untuk
berjaga-jaga, sedangkan saya harus memanjat pohon untuk memetik buah mangga
itu. Maklum, pohon orang. Hehe.
Setelah saya mencoba memanjat, ternyata
pohonnya licin sekali dan saya pun harus jatuh dan terjatuh lagi. Setelah
beberapa kali memanjat, akhirnya saya bisa mencapai kepuncak pohon mangga itu.
Tanpa basa-basi, saya mulai memetik buah mangga. Setelah buah yang kami dapat
banyak, akhirnya saya turun dari pohon mangga dan kami pun mulai melakukan
rencana kedua yaitu santaaap..!, hehe,, lebay ah.
Setelah
merasa puas memakan buah mangga, kami pun meneruskan perjalanan kami dengan
membawa sebagian buah mangga yang tersisa. Akhirnya kami tiba ditempat yang
kami tuju yaitu rumah, tempat
beristirahat, berlindung dan bertahan hidup. Itulah sedikit cerita masa kecil
saya.
Tibalah
saatnya saya sekolah, saat dimana saya harus dituntut untuk belajar,
bersosialisasi dan bermain dengan teman dan orang-orang baru. Saya sekolah di
SDN Ciawitali 02 atau dalam bahasa Indonesia SDN Air Bambu Iket, yang sekarang
berubah nama menjadi SDN Cijurey 02 yang beralamat di Kp. Pasir Kuda RT. 18/05
Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat. Dari
situlah saya mulai menimba ilmu, yang asalnya saya tidak bisa menulis menjadi
bisa menulis, yang asalnya saya tidak bisa membaca jadi bisa membaca. Karna sebelumnya
sudah diajari oleh orang tua saya untuk belajar membaca dan menulis, jadi tidak
terlalu bodoh- bodoh amat saat masuk. Saya mulai sekolah pada usia 6 setengah
tahun, pada saat saya kelas satu, saya berhasil mendapat peringkat pertama
dikelas, walaupun sebenarnya bisa dibilang saya anak yang paling bandel
dikelas, tapi karna gurunya baik akhirnya saya jadi juara kelas juga.
Setahun
kemudian saya naik ke kelas dua, disini saya dibimbing oleh seorang guru yang
bernama Ibu Wawat. Pada saat kelas dua, rangking saya sempat naik menjadi ke tiga, rasanya sangat
sedih sekali, pengen nangis segala macem dah. Akhirnya saya sadar, semua itu
karna kebandelan saya selama sekolah. Setelah naik ke kelas tiga, sayapun bisa
merebut kembali posisi pertama saya yang direbut temen saya. “Kaya balap aja”.
Namun semester selanjutnya saya tidak mendpatkan posisi pertama lagi, mungkin
karena saya kembali bandel dan kurang rajin belajar. Sampai akhirnya saya lulus
dari sekolah dasar tersebut dan melanjutkan ketingkat selanjutnya.
Saya
melanjutkan sekolah ke sebuah Madrasah Tsanawiyah swasta di Sukabumi yang
bernama MTs Yaspim Gegerbitung yang beralamat di Kp. Gegerbitung RT.01/01 Desa
Gegerbitung Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi. Disini saya banyak
belajar berbagai ilmu agama maupun ilmu yang umum yang dipelajari di sekolah
lainnya. Selain itu, saya juga belajar bagaimana caranya berorganisasi lewat
ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini. Selama sekolah disini saya sangat
senang sekali, karena selain menuntut ilmu saya juga belajar bagaimana
membentuk pribadi yang baik dengan banyak bersosialisasi dengan teman sekolah
dan masyarakat sekitar.
Saat
awal masuk ke sekolah ini saya bener-benar bingung, tidak ada teman yang bisa
diajak ngobrol bahkan diajak bercanda karena tidak ada satu orang pun yang saya
kenal kecuali sepupu saya yang mengantar saya dan kebetulan sekolah disitu.
Tidak lama kemudian akhirnya teman-teman saya yang masuk kesana pada datang dan
perasaan saya pun lega.
Mulai
dari kelas satu, saya adalah siswa yang pendiam dan cendrung banyak menjadi
seorang pendengar jika diajak ngobrol, maklumlah baru masuk ketemu sama
orang-orang baru jadi agak nerveus gitu. Seiring berjalannya waktu, saya mulai
beradabtasi dengan lingkungan dan teman sekelas. Pada suatu hari, ketua kelas
dikelas saya secara mengejutkan mengundurkan diri dan kami pun mulai melakukan
pemilihan ketua kelas baru. Tanpa diduga, saya dicalokan oleh teman saya untuk
menjadi ketua kelas, dengan terpaksa saya ikut pencalonan ketua kelas. Tanpa
diduga pula saya berhasil memenangkan pemilihan itu dan diangkat menjadi ketua
kelas baru, pengalamn pertama dan jabatan pertama yang saya terima dari
manapun. Senang, bangga, dan merasa tidak percaya, karena saya yang malas,
bandel dan tidak pernah punya pengalaman menjadi seorang pmimpin terpilih
menjadi seorang ketua, walaupun hanya seorang ketua kelas tapi itu adalah
tantangan baru bagi saya.
Di kelas satu ini saya mulai banyak mengikuti
ekstrakurikuler seperti Pramuka, OSIS, PMR dan ekstrakurikuler olah raga. Dari
situlah bakat kepemimpinan saya diolah, mulai dari seorang anggota yang hanya
mengikuti apa kata atasannya dan belajar sedikit demi sedikit bagaimana caranya
berorganisasi.
Setahun
berselang saya naik ke kelas dua, saya melanjutkan pembelajaran saya mengenai organisasi. Sejak kelas satu saya
mengikuti OSIS dan hanya menjadi anggota, akhirnya dikelas dua saya mulai
memberanikan diri untuk terjun langsung menjadi seorang ketua lewat sebuah
pemilihan ketua OSIS baru yang diadakan sekolah. Saya terpilih menjadi ketua
OSIS masa bakti 2006-2007. Semasa jadi ketua osis, saya banyak mendapatkan
banyak ilmu bagaimana berorganisasi yang baik, menjadi seorang pemimpin yang
baik dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Selain itu, saya juga
mendapat banyak keuntungan, diantaranya bisa dekat dengan guru-guru dan menjadi
dikenal banyak siswa di sekolah. Banyak program kegiatan yang saya laksanakan
dan tibalah saatnya saya mundur dari kursi jabatan dan kembali menjadi siswa
biasa di kelas tiga. Saya mulai konsentrasi belajar untuk menghadapi Ujian Nasional. Begitu banyak cerita yang
tertinggal disekolah itu yang menyisakan begitu banyak kenangan indah.
Setelah
lulus dari MTs, saya melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Kejuruan yang
masih satu yayasan dengan Madrasah Tsanawiayah, yaitu SMK Yaspim. Disini saya
belajar banyak mengenai ilmu komputer, dari awal saya benar-benar tidak bisa
mengoperasikan komputer hingga saya bisa mengoperasikannya. Banyak sekali guru
saya yang jago-jago komputer dan banyak sekali ilmu yang saya serap dari mereka.
Disini juga saya menjadi ketua OSIS untuk kedua kalinya setelah yan pertama
saya dapat sewaktu masih di Madrasah Tsanawiyah, namun sayangnya saya kurang
merasa puas dengan jabatan yang saya pegang ini karena saya kurang memberikan
pengaruh kepada sekolah, tapi itu tidak jadi masalah buat sekolah, karena OSIS
tidak begitu diprioritaskan.
Tiga
tahun berselang akhirnya saya lulus dari sekolah denagn nilai yang memuaskan.
Tapi ada hal yang masih membuat saya resah, yaitu apa yang harus saya lakukan
setelah saya lulus sekolah ?.., kulilah atau kerja ?.., itu yang terus
membayangi saya. Akhirnya saya mencoba daftar kesebuah Universitas di Bogor,
setelah menjalani beberapa tahap tes, saya tidak diterima di Universitas
tersebut karena kurang memenuhi syarat. Berselang beberapa bulan, saya mulai
mencari kerja ke Jakarta, kebetulan ayah saya kerja disana. Saya pun ikut ayah
saya untuk mencari kerja. Beberapa lamaran sudah saya masukan ke berbagai
perusahaan di Jakarta, namun saya harus gigit jari. Akhirnya saya pulang ke
Sukabumi, setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya ada informasi dari ayah
saya bahwa ada lowongan kerja di Jakarta, tanpa basa basi saya langsung
meluncur ke TKP. Setelah sampai di Jakarta, saya datang ke perusahaan itu dan
mulai wawancara. Tidak lama kemudian saya diberitahu oleh staf HRD nya bahwa
saya diterima kerja. Mendengar hal itu, saya sangat senang sekali dan bersyukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan pekerjaaan untuk saya, walaupun hanya
menjadi seorang Cleaning Service tapi itulah yang terbaik untuk saya saat ini.
Sebulan saya jalani, kantor memutuskan untuk menmpatkan
saya disebuah sekolah di Jakarta yang bernama YASPORBI. Tidak pernah tau
sebelumnya, disini saya merasa benar-benar yakin bahwa Allah itu tidak pernah
salah menempatkan sesuatu, karna Allah itu maha adil dan bijaksana dan hanya
kepada-Nya lah tempat kembali semua makhluk.
Hari
demi hari saya jalani, minggu demi minggu terus berlalu, bulan berlalu
bergantian, terpanggilah saya utuk melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang
lebih tinggi lagi, yaitu kuliah. Akhirnya pertanyaan yang terus membayangi saya
perlahan-lahan terjawab juga,pada tahun 2012 ini saya melanjutkan pendidikan
saya ke sebuah Universitas di Jakarta. UNINDRA, itulah nama Universitasnya yang
merupakan singkatan dari Universitas Indraprasta PGRI, disini saya mengambil
jurusan Teknik Informatika. Sampai
sekarang (tahun 2012) saya masih kuliah disini dengan harapan bisa lulus dengan hasil yang memuaskan, bisa
menggapai mimpi dan cita-cita dan masa depan yang lebih baik. Amiin.