Mengenai Saya

Kamis, 09 Desember 2010

Teknik Penyembuhan Mental Melalui Shalat
1. Shalat merupakan Terapi Mental Paling Ampuh
Saat seseorang mengerjakan shalat, terjadilah proses penentraman jiwa dan relaksasi tubuh dalam menghadap Sang Pencipta secara berulang-ulang. Shalat menjadi sebuah momen dimana seseorang dapat meredakan emosi dan melunakkan kegelisahan di antara rutinitas sehari-hari yang ia jalankan. Dari sini, akan terpancar ketentraman jiwa dan ketenangan fisik yang diperlihatkan oleh shalat.
2. Shalat adalah salah satu teknik terbaru dalam Terapi Perilaku yang dipraktikan oleh para psikiater
Psikiater yang menggunakan shalat sebagai media terapi, akan melatih dan membiasakan pasien untuk mengubah posisi saat maah. Misalnya, kalau pasien sedang marah sambil berdiri maka disarankan untuk duduk. Jika pasien duduk dalam keadaan marah, maka disarankan untuk berbaring terlentang lalu membuang ketegangan saraf sampai kemarahannya hilang. Dalam dunia kedokteran, hal ini disebut "pembentukan perilaku".
3. Shalat memiliki beberapa faktor pengembuhan seperti berikut:
a. Pembentukan komunitas masyarakat yang hidup dalam lingkungan kasih sayang. Orang yang bersembahyang jiwanya akan merasa tentram dan aman sehingga timbul rasa saling mengkasihi sesama umatNya.
b. Pembentukan sikap lembut dan rendah hati kepada orang lain.Maksudnya adalah bahwa setiap orang yang shalat tidak ada perbedaan perasaan lebih tinggi dari pada seseorang yang lainnya, meskipun ia seorang pejabat sekalipun. Karena dihadapan Tuhan, semua makhluk tidak ada yang lebih besar atau kecil jabatannya dalam shalat.
c. Mengkikis habis faktor-faktor kedengkian tertahap orang lain. Pada intinya, seseorang yang paham dengan manfaat shalat ia akan senantiasa memiliki anti-dengki terhadap sesamanya, karena didalam shalat terkandung kelembutan yang bisa membuat hati pelaksananya tenang.
d. Pemupusan rasa asing yang banyak dikeluhkan para penderita penyakit jiwa. Dalam shalat, seseorang yang jiwanya sakit, akan melihat banyaknya harapan karena buah dari kesabarannya melaksanakan shalat.
e. Pendidikan jiwa sosial dalam bermasyarakat. Melihat orang bersembahyang di mushola atau di masjid tentu memberikan kesan sendiri untuk orang yang tadinya tidak terbiasa dengan masyarakat. Orang yang tadinya egois bahkan tertutup, jika ia rajin shalat dan terbiasa bertemu dengan orang lain akan mencair lah hatinya yang kaku akan bersosialisasi.
Dengan muatan faktor yang begitu hebat, maka shalat tidak diragukan lagi sebagai obat mujarab yang menyembuhkan penyakit di dalam hati. Itulah alasan Allah menyuruh manusia untuk melakukan shalat yang tidak lain adalah untuk kebaikan manusia sendiri.

Tidak ada komentar: